Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

HASIL SELEKSI PUISI PPN-VI JAMBI 2012

Yth. Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara Salam, Agenda Pertemuan Penyair Nusantara (PPN)-VI Jambi, yang dijadwalkan pada tanggal 28-31 Desember 2012, mendapat sambutan luar biasa dari para penyair Indonesia yang ada di berbagai penjuru Tanah Air. Perhatian yang sama datang dari penyair negara sahabat, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand dan Hongkong. Demikian juga disampaikan beberapa peneliti sastra dari Korea Selatan, sehingga berencana hadir dalam perhelatan akbar ini. Hingga batas akhir penerimaan puisi, tanggal 5 September 2012, tercatat hampir tiga ribu puisi yang masuk ke panitia dan diteruskan kepada Dewan Kurator untuk dipilih menjadi tiga ratus puisi. Tentu tidak mudah menilai puisi dengan tema, gaya estetik dan warna lokal yang beragam itu. Masing-masing Dewan Kurator, yang terdiri dari Acep Zamzam Noor, Dimas Arika Mihardja, dan Gus tf,  dituntut obyektif sekaligus memiliki ketelitian yang tinggi. Secara umum, proses kuratorial menghasilkan keberagaman tema da

Peluncuran Buku dan Diskusi bersama Acep Zamzam Noor & Afrizal Malna.

Gambar
PELUNCURAN KUMPULAN PUISI 62 PENYAIR JAWA BARAT TERKINI . di Cibutak Foundation Jl Raya Pacet, Cibutak KM. 10 Ciparay Bandung. Sabtu, 12 Mei 2012 – Jam 14.00 WIB s/d 16.30 WIB. Antologi ini menghimpun puisi karya para penyair dari sejumlah wilayah di Jawa Barat. Para penyair muda itu diundang oleh penyelenggara publikasi ini untuk menyumbangkan karya-karyanya. Dalam upaya ini, terkandung niat untuk turut mengikuti perkembangan puisi Indonesia hari ini. Sebagaimana galibnya, puisi-puisi dalam antologi ini memperlihatkan beragam upaya untuk menjelmakan pengalaman dalam kata-kata, dan menemukan bahasa ungkap yang berlainan. Kecerdasan, kreativitas, dan dedikasi mereka dalam upaya mewadahi pengalaman manusiawi dalam bentuk puisi kiranya merupakan jejak tersendiri dalam lintasan puisi Indonesia kini. Hawe Setiawan – Matdon ( Kurator ) dikutip: http://cibutakfoundation.org

Para Panyair dalam “Narasi Tembuni” KSI Award

Salah satu bagian acara dalam Kongres Komunitas Sastra Indonesia di Cisarua, Puncak, Jawa Barat, 23-25 Maret 2012 adalah penyerahan penghargaan KSI Award. Pemenang penghargaan itu adalah Iman Budhi Santosa dengan puisi berjudul Ziarah Tembuni . Sementara empat karya yang masuk “puisi unggulan” adalah Ritus Pisau (Anwar Putra Bayu, Palembang), Dari Utsmani ke Tsunami (Dimas Arika Miharja, Jambi), Aku, Kembarbatu, dan Telago Rajo (Jumardi Putra, Jambi), dan “Di Tepi Benteng Somba Opu” (Hasta Indrayana, Yogyakarta). Puisi-puisi itu dibukukan dalam antologi “Narasi Tembuni” bersama 95 puisi pilihan lainnya. Menurut panitia, puisi-puisi pemenang, unggulan dan pilihan yang masuk antologi itu disaring oleh tim juri dari 2.335 judul karya 447 penyair dari berbagai daerah di Indonesia. Tim jurinya adalah Ahmadun Yosi Herfanda, Endo Senggono, Bambang Widiatmoko, Diah Hadaning, dan Mujizah. Pemenangnya, menurut dewan juri dalam catatannya di buku antologi,berasal dari berbagai usia

si Weni (cerpen)

“Abah ¹ , kira-kira si Gareng dimarahin ga ya sama si Semar?” “Umi ² , pertanyaan abah saja belum umi jawab”, sepertinya abah mulai kesal. Memang, aku sudah bisa menebak dan menerka bahwa suamiku itu pasti sangat kesal akan kejadian tadi siang. Tapi, sesusahpayah apapun abah membujukku untuk memberitahu sesuatu tentang kotak itu, aku tetap enggan mengatakannya sekarang. Ini tidak mungkin. Ada sesuatu yang sulit lidahku bicarakan, seperti si Gareng yang sedari tadi diam karena takut ketahuan Semar bahwa dialah yang membocorkan rahasia itu. Hmm...tapi bersyukurlah Gareng, toh aku percaya rahasia itu bukan rahasia yang terlalu penting, berbeda dengan... “Umi, ko malah bengong ?”, abah kayanya semakin kesal, “Itu lho, pertanyaan abah tentang artikel yang umi tulis kemarin di koran !” “Hmm...kirain pertanyaan apa !”, huuh, aku pikir abah masih kesal sama kejadian itu, taunya ! kuhirup dulu nafasku dalam-dalam. Sedari tadi siang rasanya dadaku sesak. Ku ge